Tahun 2016 ini merupakan tahun percepatan tanam bagi petani indonesia. Hal ini disebabkan oleh program dari bapak Presiden Joko Widodo yang mencoba untuk menerapkan sistem percepatan waktu tanam , khususnya pada petani padi, hal ini terkait dengan visi misi pemerintah yaitu dalam mencapai swasembada pangan yang berhasil, guna mengurangi angka ekspor beras kita yang sudah mulai meningkat, mengingat negara ini adalah negara dengan potensi hasil pertanian yang sangat tinggi, jika tidak termanfaatkan dan tidak dikelola dengan baik maka hal ini akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat indonesia.
Namun dengan adanya program percepatan tanam ini banyak sekali kendala yang dihadapi oleh petani terutama cuaca yang tak menentu yang menyebabkan penyakit dan hama pada tanaman padi yang tidak dapat diprediksi oleh petani, baik serangan hama seperti wereng, penggerek batang, walang sangit dsb dan penyakit yang cukup tinggi yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Pengendalian yang dilakulan oleh petani butuh secara ekstra serta preventif guna mencegah terjadinya kehilangan hasil panen yang disebabkan oleh hama dan penyakit yang merusak tanaman padi.
Dengan serangan yang cukup tinggi dan tidak dapat diprediksi, petani membutuhkan pendampingan yang itensif baik dari pihak pemerintah dan swasta yang bekerja sama dalam mencapai swasembada pangan.
Penggunaan pestisida dan pengetahuan tentang hama penyakit padi yang baik dan tepat guna serta pencegahan dari awal sangat diperlukan dan butuh disosialisasikan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar